Kenapa Sih Hal-Hal Kecil Aja Harus Bohong?

Sumber: Brilio.net Hotman Paris, bukan asli Paris. Gudang garam, isinya bukan garam. Mie goreng, bikinnya harus direbus. Kenapa, sih, hal-hal kecil gini aja harus bohong? Selaku penikmat media sosial, hari-hari selalu saja ada gebrakan baru berwujud FYP. Entah itu di X, Instagram, TikTok, atau platform media lainnya. Nyatanya, mencuatnya trend itu justru jadi penghibur—sekaligus juga refleksi. Yang teranyar, konsep trend “kenapa sih hal-hal kecil aja harus bohong?”. Jujur, trend ini bikin diri saya refleksi sejenak. Awalnya, saya anggap konten FYP berisi video seseorang yang melamun diselingi capture “Gudang garam, isinya rokok, bukan garam”, “JKT48, jumlah personelnya bukan 48”, atau “Reza Arap, bukan dari Arab” cuma hiburan belaka. Pelepas penat di media sosial setelah seharian beraktivitas. Lama-lama, saya sadar; kebohongan-kebohongan kecil dalam hidup mungkin disebabkan oleh ekspektasi kita juga. Saya coba bawa konteks ini ke kehidupan saya. Cerita kita mulai dari masa SMP. S...