Di sebuah kampung di kota Sul (As-Sulaimaniyah), yang dari kota Sul, Irak, daerahnya masih sangat kampung. Ada seorang tukang sol sepatu yang ingin naik haji. Dia mengumpulkan uang dari berkeliling menawarkan jasa sol sepatunya. Uang yang sudah ia kumpulkan sekitar 300 real. Namun, istrinya sedang ngidam . Karena sedang ngidam , ia ingin dicarikan sayur yang harumnya lezat sekali. Walaupun jarak rumah Abdul Zaffar dan harum sayur itu ratusan kilometer jaraknya, namun masih tercium aromanya. Lalu, karena Zaffar bin Baehaki sayang kepada istrinya, akhirnya berangkatlah Abdul Zaffar untuk mencari sayur yang diidamkan istrinya. Dari kota Sul, Abdul Zaffar terus berjalan. Ia menanyakan kepada orang-orang dari mana asalnya harum sayur yang harumnya sangta lezat. Tibalah ia di salah satu kampung. Ternyata memang ada satu rumah yang penghuninya sedang memasak, seorang Nenek-Nenek. Selanjutnya, Abdul Zaffar tiba di rumah Nenek tersebut seraya berucap, “Assalamualaikum”. Ne
Keluarga merupakan wadah untuk berbagi keluh kesah seputar kehidupan dan tempat untuk belajar menghadapi kerasnya dunia. Keluarga dituntut untuk bisa menghadirkan jawaban atas pertanyaan yang terlontar dari mulut setiap anggota keluarga. Tak ayal, kedekatan antar anggota keluarga sangat diperlukan dalam hal ini. Kedekatan yang terjalin antar anggota keluarga akan menimbulkan rasa aman dan nyaman dalam berkomunikasi. Lazimnya, kedekatan antar anggota yang terjadi tidak lintas gender. Misalnya, seorang ayah akan sangat dekat dengan anak lelakinya. Hal itu karena seorang ayah akan membagikan pengalamannya berkaitan dengan kehidupan kepada anaknya supaya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari ayahnya. Selain itu, persamaan fisik dan pikiran juga mendukung kedekatan antara ayah dan anak lelakinya. Hal senada juga biasanya terjadi antara ibu dan anak perempuannya. Seorang ibu akan senantiasa membagikan pengetahuan dan pengalamannya menjadi seorang ibu agar bisa dia
Jangan malu lagi sama bahasa Indonesia. ya! Wow, keren! Kalimat tersebut yang merasuki otak saya ketika mendengar cerita dosen saya bahwa ia mengajarkan Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di School of Oriental and African Studies (SOAS) University of London. Ia membagikan pengalamannya ketika dikirim oleh Universitas untuk mengajarkan Bahasa Indonesia di SOAS selama enam bulan. Dan setelah mendengar ceritanya, kok saya jadi tertarik, ya, untuk mengikuti jejak beliau? Tidak terbayang saja begitu, kita bisa memperkenalkan bahasa kita kepada bule-bule. Bule-bule ini mempelajari Bahasa Indonesia bukan iseng-iseng. Mereka memang ada yang tertarik dengan Indonesia—terhadap budaya, sosial, dan sebagainya—sehingga perlu menguasai Bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang Indonesia. Ada pula yang akan menempuh pendidikan di Indonesia, bahkan ada yang karena istrinya orang Indonesia, ia sampai rela belajar Bahasa Indonesia. Keren abis ini bule!
Comments
Post a Comment