Sumber: Pixabay Tulisan ini saya buat sebagai refleksi bagi setiap orang yang memiliki ketakutan terhadap hadirnya cinta sejati. Cinta—bagi saya—adalah elemen penting dalam hidup. Cinta menggerakkan jasmani dan rohani untuk bertarung melawan tantangan fisik dan psikis. Ia menjadi suplemen yang membuat manusia merasa hancur atau pantas menjalani kehidupan. Penemuan cinta sesungguhnya sangat tergantung kepada setiap manusia. Ada mereka yang punya jalan lurus dan mulus dalam proses pencariannya. Ada juga mereka yang mesti menapaki jalan terjal dan berbatu untuk menemukannya. Akhirnya, cinta sejati itu akan kita temukan, bagaimana pun caranya. Perihal penemuan cinta sejati, menurut beberapa orang, manusia akan mengalami tiga jenis cinta dalam hidup. Cinta pertama adalah cinta yang kita anggap sebagai “cinta monyet”. Di momen ini, cinta terasa seperti bentuk cinta yang menurut kita ideal; cinta dengan segala bahagianya. Perasaan bahagia yang selalu menyelimuti dianggap sebagai satu-sa...
Sumber: Brilio.net Hotman Paris, bukan asli Paris. Gudang garam, isinya bukan garam. Mie goreng, bikinnya harus direbus. Kenapa, sih, hal-hal kecil gini aja harus bohong? Selaku penikmat media sosial, hari-hari selalu saja ada gebrakan baru berwujud FYP. Entah itu di X, Instagram, TikTok, atau platform media lainnya. Nyatanya, mencuatnya trend itu justru jadi penghibur—sekaligus juga refleksi. Yang teranyar, konsep trend “kenapa sih hal-hal kecil aja harus bohong?”. Jujur, trend ini bikin diri saya refleksi sejenak. Awalnya, saya anggap konten FYP berisi video seseorang yang melamun diselingi capture “Gudang garam, isinya rokok, bukan garam”, “JKT48, jumlah personelnya bukan 48”, atau “Reza Arap, bukan dari Arab” cuma hiburan belaka. Pelepas penat di media sosial setelah seharian beraktivitas. Lama-lama, saya sadar; kebohongan-kebohongan kecil dalam hidup mungkin disebabkan oleh ekspektasi kita juga. Saya coba bawa konteks ini ke kehidupan saya. Cerita kita mulai dari masa SMP. S...
Sumber: Business Insider Kalau jodoh memang sudah ditakdirkan, apakah include dengan cara mendapatkannya? Jodoh itu takdir. Jodoh di tangan Tuhan. Jodoh itu enggak mungkin tertukar. Iya, semua itu benar. Dan kita sebagai manusia wajib menjemput jodoh kita itu. Enggak bisa, tuh, berdiam diri lalu tiba-tiba dapat jodoh, menikah, dan hidup bahagia. Mimpimu ketinggian, King! Ada yang bilang, jodoh itu cuma berpusat di dua tipe orang: teman dekat (mau teman PAUD, SD, SMP, SMA, kuliah, bebas) atau orang asing. Yang kedua, bukan orang dari etnis dari negara lain, ya. Orang asing di sini adalah orang yang sama sekali belum pernah kita temui sepanjang hidup di dunia. Hal ini diperkuat juga oleh studi tak komprehensif yang saya lakukan terhadap beberapa teman yang sudah menikah. Kalau bukan teman dekat, ya, orang yang belum pernah mereka temui yang jadi jodohnya. Ini bikin saya enggak khawatir-khawatir banget soal jodoh. Ya, mungkin jodoh saya ada di lingkungan teman-teman ...
Comments
Post a Comment