Perempuan Niaga
(3/45363) Angin dari utara menembus masuk di antara belantara gedung dan memecah keheningan, menerpa pohon beringin. Batang pohon itu berayun dipermainkan angin dan daunnya segera berjatuhan. Matahari perlahan bergeser ke arah barat disusul gerombolan awan yang ingin cepat beranjak. Di belakang sebuah gedung, terhampar taman bunga yang menjalar di atas deretan bongkahan batu pualam yang dialasi keramik putih. Tiangnya terbuat dari harapan orang yang lalu lalang mengharap ilham. Di depan setiap bongkahan batu pualam terdapat sebuah meja bundar. Lingkarannya nampak rapi dan halus. Salah satu meja menopang sebuah nampan plastik, lengkap dengan isinya; kue. Kue itu masih hangat, pertanda belum lama dikeluarkan dari oven. Kue itu juga masih bundar, pertanda belum ada benda apapun atau siapapun yang mengambilnya ba...