Mengenal Oedipus Complex dan Electra Complex
Keluarga
merupakan wadah untuk berbagi keluh kesah seputar kehidupan dan tempat untuk
belajar menghadapi kerasnya dunia. Keluarga dituntut untuk bisa menghadirkan
jawaban atas pertanyaan yang terlontar dari mulut setiap anggota keluarga. Tak
ayal, kedekatan antar anggota keluarga sangat diperlukan dalam hal ini.
Kedekatan yang terjalin antar anggota keluarga akan menimbulkan rasa aman dan
nyaman dalam berkomunikasi.
Lazimnya, kedekatan antar anggota yang terjadi tidak
lintas gender. Misalnya, seorang ayah akan sangat dekat dengan anak lelakinya.
Hal itu karena seorang ayah akan membagikan pengalamannya berkaitan dengan
kehidupan kepada anaknya supaya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari
ayahnya. Selain itu, persamaan fisik dan pikiran juga mendukung kedekatan
antara ayah dan anak lelakinya.
Hal senada juga biasanya terjadi antara ibu dan anak
perempuannya. Seorang ibu akan senantiasa membagikan pengetahuan dan
pengalamannya menjadi seorang ibu agar bisa diaplikasikan oleh anak
perempuannya. Namun, apa jadinya bila kondisi yang terjadi justru sebaliknya.
Seorang anak laki-laki mempunyai kedekatan emosional dengan ibunya, dan anak
perempuan mempunyai kedekatan emosional dengan ayahnya? Kondisi tersebut dalam Psikologi
disebut dengan Oedipus Complex dan Electra Complex.
Oedipus Complex merupakan kondisi
psikologis seorang pria yang terobsesi untuk mendapatkan kasih sayang dari
perempuan yang lebih dewasa atau tua.
Oedipus Complex diperkenalkan pertama kali oleh Sigmund Freud, Bapak
Psikologi Dunia kelahiran Austria. Menurut Freud, Oedipus Complex merupakan sebuah usaha seorang anak laki-laki
‘berkompetisi’ dengan ayahnya untuk memperoleh perhatian dan kasih sayang yang
lebih dari ibunya. Istilah ini pertama kali muncul dalam buku A Special Type of Choice of Object Made by
Men (1910) karya Sigmund Freud.
Kendati demikian, istilah ini sudah sangat akrab dalam pemikiran Freud mulai
tahun 1897.
Oedipus Complex berasal dari mitos Yunani Kuno yang berkisah tentang Oidipus
yang diramalkan akan membunuh ayahnya, Raja Laios dan menikahi ibunya sendiri,
Ratu Lokaste. Ramalan tersebut ternyata benar-benar terjadi. "Pria yang
mengalami Oedipus Complex memposisikan dirinya sebagai pria yang mencari
perhatian dan perlindungan dari pasangan wanitanya. Hal ini terjadi karena
proses pengasuhan yang sudah berlangsung sejak lama," kata Fauzan Heru
Santhoso, psikolog dari Universitas Gadjah Mada ketika dihubungi detikHealth,
Senin (28/1/2013).
Ternyata, kondisi seperti ini tidak hanya terjadi pada
pria, wanita juga mengalami apa yang dinamakan Electra Complex. Electra
Complex adalah kondisi yang terjadi kepada anak perempuan yang ingin
mendapatkan kasih sayang lebih dari ayahnya dan menganggap ibunya sebagai
saingannya. Electra Complex juga
berasal dari mitos Yunani, Electra, anak dari Agamemnon, yang turut serta dalam
pembunuhan ibunya sendiri. Istilah Electra
Complex pertama kali diciptakan oleh Carl Jung pada tahun 1913.
Menurut Freud, awalnya perkembangan psikoseksual
seorang anak perempuan melekat pada ibunya. Ia akan mengetahui dan mempelajari
psikoseksual dengan melihat ibunya. Namun, ketika ia mengetahui perbedaan
antara dirinya dengan manusia gender lain, dan menemukan bahwa dirinya tidak
memiliki penis (penis envy), ia menjadi
marah kepada ibunya karena merasa dibohongi oleh ibunya. Ia kemudian menjadi
dekat dengan ayahnya dan membenci ibunya, karena menganggap ibunya telah
melakukan pemotongan penis saat ia masih kecil. Seorang anak yang mengidap Electra Complex akan berusaha semirip
mungkin dengan ibunya, baik dari karakter maupun perbuatan, karena takut akan
kehilangan cinta ayahnya. Sebenarnya, ada beberapa faktor yang dapat
menyebabkan seseorang mengidap Oedipus
Complex dan Electra Complex.
Untuk Oedipus
Complex, setidaknya ada dua faktor, yakni kehadiran figur seorang ibu dan
hubungan yang terjalin antara anak laki-laki dan ibunya. Kehadiran seorang ibu
merupakan faktor utama yang mendukung anak laki-laki mengidap Oedipus Complex. Seorang ibu akan sangat
menyayangi semua anaknya, terlepas dari gender. Anak laki-laki biasanya akan
memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ibunya karena rata-rata anak
laki-laki akan menceritakan seputar kehidupannya kepada ibunya. Hal ini
dimungkinkan terjadi karena seorang ibu akan memiliki waktu bersama anak
laki-lakinya yang lebih banyak dibanding dengan ayahnya.
Kondisi ini yang akan membuat anak laki-laki nyaman
bercerita kepada ibunya. Hubungan yang tercipta antara anak laki-laki dan
ibunya ini juga akan memungkinkan sang ibu akan begitu melindungi anak
laki-lakinya dan mempersiapkan masa depan terbaik untuk anak laki-lakinya.
Perlakuan seperti ini membuat anak laki-laki merasa aman, nyaman, dan tenang
dengan kedewasaan seorang ibu. Kalimat “Boys
Will be Boys” rasanya memang sangat benar adanya. Bagaimanapun dewasanya
seorang laki-laki, tak dapat dipungkiri masih melekat sifat-sifat
kekanak-kanakan di dalamnya. Untuk itu, ia membutuhkan sosok perempuan yang
memiliki sifat dewasa untuk bisa membimbingnya.
Untuk Electra
Complex, sebenarnya hanya ada satu faktor yang mendukung terjadinya kondisi
ini, yakni sikap kewibawaan seorang ayah yang diagung-agungkan oleh anak
perempuannya. Sosok ayah yang merupakan pelindung keluarga membuat anak
perempuan mengidam-idamkan sosok pria yang memiliki sifat dan perilaku yang
sama dengan ayahnya. Hal itu membuat anak perempuan akan merasa terlindungi di
dalam hidupnya.
Lantas,
apakah salah apabila orang-orang mengidap Oedipus
Complex dan Electra Complex ini?
Tentu sama sekali tidak salah. Setiap orang menginginkan sesuatu yang terbaik
untuk masa depannya. Ternyata, masing-masing kecenderungan ini mempunya sisi
positif, lho. Sisi positif penderita Oedipus
Complex adalah mereka memiliki ikatan yang kuat dengan ibunya, mampu
memahami perasaan perempuan, menaruh perhatian yang besar kepada pasangannya.
Sedangkan untuk penderita Electra Complex
sisi positifnya adalah merasa terlindungi oleh pasangannya, mudah akrab
dengan ayah mertua, dan lain-lain.
Sangat beruntung sekali orang yang memiliki pasangan
yang mengidap kecenderungan ini karena dapat menemukan hal-hal unik yang
sebelumnya belum diketahui satu sama lain. Jadi, jangan anti dengan orang-orang
dengan kecenderungan ini, ya!
kalau incest gimana bang?
ReplyDeleteIncest itu mungkin lebih tepatnya Oedipus atau Electra Complex yang terlalu berlebihan atau sudah di taraf paling 'gila'. Dua kecenderungan ini paling maksimal hanya merasa nyaman terhadap Ayah atau Ibu saja.
Delete