Overthinking: Dari Keresahan Menjelma Doktrin

Mengsedih~

            Berpikir mau jadi apa setelah dewasa nanti, apakah ada pasangan yang mau nerima kita apa adanya, doi kok gak ada kabar di malam minggu, dan lain-lain adalah sebuah overthinking. Overthinking sendiri adalah sebuah perilaku manusia yang kerap berpikir secara berlebihan. Eits, maksudnya bukan seperti anak-anak yang menekuni ilmu eksakta yang setiap hari harus mikir keras. Berpikir berlebihan di sini maksudnya memikirkan hal-hal yang belum terjadi—bahkan mungkin tidak akan pernah terjadi. Overthinking ini identik dengan tengah malam, dengerin lagu to the bone, selimutan di kamar. Tema-tema dari overthinking ini biasanya seputar percintaan yang akhirnya bikin mengsedih sendirian.

            Overthinking sendiri mulanya timbul dari keresahan pribadi. Lambat laun, keresahan itu menjelma menjadi sebuah doktrin yang berbahaya: nambah overthinking! Berbagi pengalaman dari seseorang yang sudah makan asam pedas sebuah hubungan ternyata dapat menjadi doktrin overthinking bagi orang-orang yang masih bergelut dalam hubungan asmara. Manisnya jatuh cinta, berbunga-bunga tiap kali malam mingguan, cemburunya terhadap pasangan, dan sakit hatinya saat dibohongi hanya sebagian kecil hal yang bisa bikin kamu overthinking.

            Selain itu, pandangan terhadap sebuah hubungan yang semu juga dapat memicu overthinking makin kuat. Pengalaman mendoktrin oranglain tentang overthinking ini pernah saya lakukan—walaupun tidak ada niat sama sekali. Awalnya saya hanya “diinterogasi” kecil ihwal hubungan asmara; lagi deket sama siapa, kenapa gak pacaran, kalo ada perempuan yang suka bakal gimana. Mulailah saya menjawab dan bercerita sesuai dengan pengalaman yang pernah dialami.

         Cukup panjang menjawab sampai suasana terasa seperti perkuliahan 2 sks. Setelah mengkhotbahkan kalimat pamungkas, perlahan doktrin overthinking itu mulai meresap kepada teman-teman yang mendengar pemaparan saya. Di antara mereka jadi berpikir: iya sih aku juga ngerasa kaya gitu. Beberapa di antaranya melamun dan terdiam. Tak sadar bahwa doktrin overthinking sudah menyebar di seluruh bagian otak.

            Sungguhpun tak ada niat untuk memberi doktrin overthinking kepada teman-teman saya yang baik hati. Saya hanya menyampaikan pandangan terhadap apa-apa yang menjadi keresahan. Kalaupun di antara mereka jadi ada yang overthinking, itu mungkin bawaan psikis. Yang jelas, doktrin overthinking jadi doktrin yang sangat berbahaya bagi anak muda. Mereka jadi jarang makan, sering halu, dan mengsedih setiap hari.

            Hidup ini cobaan. Jangan menyerah. Masih banyak cobaan yang belum kamu cobain.

Comments

  1. Halo kak, sepertinya saya pertama kali BW kesini nih. Salam kenal kak dari blog TOMTOMID, ntar boleh BW balik kan? Hehehe

    Saya baca dari judulnya saya sudah berkesan sangat puitis sekali kak, dan terbukti. Namun menurut saya, artikelnya dipanjangin sedikit lagi bagus tuh kak. Kayaknya hanya 300an kata aja ga ada, cuma ada 5 paragraf aja tuh cuma kayak berkesan membaca story orang. Damai kak, cuma saran aja. Lw saya nulis pasti diatas 500 kata. paling banyak 2.500an kata.

    Semoga membantu kak. Maaf!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal juga!

      Terima kasih atas apresiasi dan sarannya!

      Delete
  2. Iyya juga, kadang banyak orang yang gak sadar sih,,, tp ini penting banget loh diperhatikan,,, tp kembali lagi kita hrus belajar mebyikapi overthinking itu agar gak meresahkan lg hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesungguhnya memang punya pemikiran tentang hal-hal yang belum terjadi itu sah-sah saja. Yang gak sah itu kalau terus kepikiran 😅

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jihad Abdul Jaffar bin Baehaki

Mengenal Oedipus Complex dan Electra Complex

Bahasa Indonesia Sudah Go Internasional!