Lagu Celeste – Strange: Siklus Hubungan yang Aneh

Friends into lovers and strangers again~

            Musik adalah sesuatu yang bikin hidup ini tetap waras ngadepin realita yang jungkir balik. Kayanya, setiap permasalahan yang terjadi dalam hidup, salah satu obat penyembuhnya adalah lagu-lagu favorit. Misalnya, lagi semangat-semangatnya ngejar deadline tugas, lagu Superman Is Dead – Jika Kami Bersama sangat cocok buat ningkatin adrenalin kamu buat selesain tugas. Ini adrenalin buat ngerjain tugas aja, ya, jangan adrenalin buat bikin kamu pede keluar rumah tanpa masker—dan nganggap konspirasi Bill Gates. Kamu lagi jatuh cinta, lagu Nat King Cole – L.O.V.E (ini kok berasa tua banget, ya) cocok buat nemenin hari kamu yang penuh lamunan tentang dia. Atau kamu lagi galau? Tentu banyak lagu yang mewakili perasaan galaumu itu. Salah satu rekomendasi lagu galau terbaik menurut saya adalah lagu Celeste – Strange.

            Strange adalah lagu dari salah satu penyanyi wanita berkebangsaan Inggris bernama lengkap Celeste Epiphany Waite. Ia pernah memenangkan Brit Award dan BBC Music Award. Bermula dari kebiasaannya menyediakan vokal untuk music dance sepert alm. Aviicii dan Tieks, ia akhirnya mulai merintis karir sebagai penyanyi pada tahun 2017.

            Lagunya yang selalu terngiang di kepala saya selama beberapa bulan terakhir adalah lagu yang berjudul “Strange”. Entah kenapa begitu pertama kali saya dengar lagu ini, saya langsung jatuh cinta. Alasan klasik karena nadanya yang melow dan slow adalah poin pertama kenapa saya sangat suka lagu ini. Lalu alasan makna yang begitu dalam dan saya rasa relate dengan pertanyaan saya selama ini—setelah menjalani sebuah hubungan—jadi alasan pamungkas lagu ini tetap bertengger di playlist Spotify saya.

            Eh tapi, kayanya lagu ini relate buat semua orang yang pernah menjalin hubungan—atau bahkan baru beberapa hari putus.

            Gimana enggak, lagu ini bercerita tentang seorang perempuan yang mengenang masa-masa indah sama doi dulu dan ngerasa aneh dengan kondisi sekarang. Padahal, mereka masih orang yang sama, di tempat yang sama.

I am still me

You are still you

In the same place

            Tapi walaupun mereka masih dua orang yang sama, tapi tetep aja si cewek ngerasa aneh.

Isn't it strange?

How people can change

From strangers to friends

Friends into lovers

And strangers again

            Lirik ini adalah bagian paling relate buat semua orang yang pernah menjalin sebuah hubungan. Awalnya cuma dua orang asing yang gak saling kenal. Lanjut jadi temen—temen deket, temen tapi mesra—terus putus, jadi orang asing, deh. Kayanya emang siklus hubungan itu gini kali, ya. Celeste aja sampe heran. Apalagi aku, kamu, dan kita semua.

            Rasa heran ini memancing saya untuk tanya beberapa temen yang udah expert dalam hal pacaran. Bukan expert dalam artian tukang mainin cowok atau cewek, tapi lebih kepada sosok-sosok yang udah terlatih dalam dunia percintaan—sudah makan asam garam dan pahitnya ucapan mantan. Dari hasil curhat-curhat itu, setidaknya ada tiga hal kenapa siklus hubungan itu selalu seperti itu: kenalan, pacaran, putus, jauh-jauhan.

1.      Biar Cepet Move On

Hal pertama ini keliatan basic. Untuk bisa cepat melupakan sesuatu, kita memang diwajibkan untuk melupakan hal-hal yang bisa bikin kita susah move on. Dalam hal percintaan, memutuskan silaturahmi jadi salah satu cara ampuh buat lupain mantan. Tapi apa iya, dengan memutuskan silaturahmi dengan mantan itu bisa bikin cepet move on? Tergantung. Bagi saya, memutuskan silaturahmi sama mantan enggak bikin saya cepet move on. Buat apa susah payah menjauh dari orangnya kalo kenangannya selalu tersimpan rapi di hati? Aihh~

2.      Marah

Marah bisa jadi alasan kenapa dia pergi ninggalin begitu aja—walaupun punya kesepakatan untuk tetap berteman. Ini logis, sih. Beberapa hari, minggu, bulan, atau tahun menjalani hubungan sama seseorang, pasti ada perkataan atau perbuatan yang bikin dia marah. Walaupun endingnya bisa minta maaf, tapi sesuatu yang enggak mengenakkan hati itu biasanya lebih kekal di dalam hati. Atau bisa jadi, ada kemarahan di saat sebuah hubungan berakhir. Marah kenapa kamu gak nepatin omongan kamu untuk selalu nemenin aku, marah kenapa kamu selingkuh dari aku, atau marah karena udah terlanjur sayang adalah beberapa kemarahan yang kemungkinan terjadi. Tapi gini. Bukankah marah itu adalah bentuk peduli yang ujung-ujungnya menghasilkan rasa sayang? Ah, gak tahu juga.

3.      Sosok Baru

Ini paling ngeselin. Apalagi kalo baru putus kemarin, eh besoknya udah ngegandeng cowok baru. Bikin mulut ini ingin mengeluarkan seluruh isi kebun binatang. Adanya sosok baru memungkinkan dia buat mutusin kontak sama kamu. Alasannya bisa aja karena pengen mulai lembaran baru atau gak mau inget kamu lagi. Ya, ini rasanya masuk akal banget. Walaupun dia sekarang udah sama yang baru, jangan patah semangat. Hidup harus berjalan. Kejar mimpi-mimpimu sampai kamu bisa beli apartemen mewah, mobil sport, motor gede, flyover, rel kereta api, apa aja yang bikin hati kamu puas. 

Akhirnya, kebingungan Celeste, aku, dan kita semua tampaknya tidak membuahkan jawaban yang memuaskan. Tiga hal yang disampaikan di atas hanya kemungkinan-kemungkinan yang bisa aja relate atau enggak sama sekali. Mungkin memang kebingungan ini adalah nilai jual dari sebuah hubungan. Masa-masa yang indah harus sirna digantikan masa-masa kelam tanpa arah. Bingung. Seperti aku yang kehilangan kamu. Aihhh~

Comments

Popular posts from this blog

Jihad Abdul Jaffar bin Baehaki

Mengenal Oedipus Complex dan Electra Complex

Bahasa Indonesia Sudah Go Internasional!