Kritik di Media Sosial: Antara Hasrat dan Ancaman
Setelah tulisan ini terbit, siap-siap aja tukang bakso lewat depan rumah~ Penggunaan media sosial yang semakin masif di abad ke-21 ini menjadikannya bukan lagi sekadar tempat untuk mencari hiburan, melainkan sarana untuk mengungkapkan ide atau pendapat. Khususnya ketika kondisi pandemi covid-19 masih tak terbendung di Indonesia yang memperkecil—bahkan menghilangkan—kesempatan untuk menyuarakan pendapat yang biasa dilakukan dengan cara berdemo. Menjadi logis apabila media sosial digunakan oleh rakyat untuk menyuarakan pendapatnya terkait kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasa menyimpang dari aturan. Indonesia, sebagai negara yang katanya demokrasi, mestinya dapat memberikan keleluasaan bagi rakyat untuk melakukan kritik melalui pernyataan pendapat—baik di muka umum ataupun melalui media sosial. Yang terjadi justru sebaliknya. Makna demokrasi tidak dirasakan sama sekali...